05. Produk Budaya
05. 1. Demokratis
Produk budaya Minangkabau yang cukup menonjol ialah
sikap demokratis pada masyarakatnya.
Sikap demokratis pada
masyarakat Minang disebabkan karena sistem pemerintahan Minangkabau
terdiri dari banyak nagari, dimana pengambilan keputusan haruslah
berdasarkan pada musyawarah mufakat.
Selain itu tidak adanya jarak
antara pemimpin dan rakyat, menjadi faktor lain tumbuh suburnya
budaya demokratis ditengah masyarakat Minang.
Hal ini terdapat
dalam pernyataan adat bahwa "pemimpin itu didahulukan
selangkah dan ditinggikan seranting". Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid pernah mengafirmasi
adanya demokrasi Minang dalam budaya politik Indonesia.
Sila
keempat Pancasila yang berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
ditengarai berasal dari semangat demokrasi Minangkabau, yang mana
rakyat/masyarakatnya hidup ditengah-tengah permusyawaratan yang
terwakilkan.
05. 2. Novel
Novel yang beredar luas serta menjadi pengajaran
bagi pelajar di seluruh Indonesia dan Malaysia, merupakan
novel-novel berlatar belakang budaya Minangkabau.
Seperti
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Merantau ke Deli dan Dibawah
Lindungan Ka'bah karya Hamka,
Salah
Asuhan karya Abdul Muis, Siti Nurbaya
karya Marah Rusli, dan Robohnya Surau
Kami karya Ali Akbar Navis.
Disamping itu terdapat pula produk budaya
Minangkabau seperti upacara, festival, kesenian, tambo,
pepatah- petitih, hingga makanan.
Upacara Dan Festival, Kesenian, Ukiran Dan Kain Songket